KEWENANGAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MENGADILI PENYALAHGUNAAN WEWENANG PENYELENGGARAAN PEMILU

Authors

  • I Nyoman Sugiarta Universitas Mahendradatta
  • I Nyoman Suandika Universitas Mahendradatta
  • Kadek Dedy Suryana Universitas Mahendradatta

DOI:

https://doi.org/10.59003/nhj.v4i2.1171

Keywords:

Honorary Council of General Election Organizers, Election, Authority

Abstract

The purpose of this research is to analyze the authority to adjudicate abuse of authority, as well as to understand the practice of adjudicating complaints of abuse of authority by the Honorary Council of General Election Organizers. The method used in preparing this research is a juridical-normative approach, namely research that focuses or examines the application of legal norms or rules in positive law. Apart from that, juridical-normative research focuses on library materials and regulations used as basic materials for preparation. The results of this research are that the provisions on abuse of authority norms in Article 15 letter (d) of DKPP Regulation Number 2 of 2017 have absorbed the concept of abuse of authority in election administration law. From a theoretical perspective, the concept of abuse of authority is usually only limited to the perspective of legal actions/factual actions of government administration, so that it does not become an object of study in ethical assessments/trials. From the juridical aspect, the provisions of Article 15 letter (d) normatively conflict with Article 21 of the AP Law which states that the Court (Administration) has the authority to judge whether there are elements of abuse of authority, so that systematically assessing whether there are elements of abuse of authority is the domain of the State Administrative Court or Bawaslu which is a quasi judiciary in the field of election administration, as stated in Article 460 of the Election Law. Furthermore, the assessment of the actions and actions of election organizers who are deemed to have committed abuses of authority cannot be based on ethical standards, because authority is the core object of study in state administrative law. In other words, Article 15 letter (d) of DKPP Regulation Number 2 of 2017 must be deleted.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afan Gaffar. 2000. Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aminuddin Ilmar. 2016. Hukum Tata Pemerintahan. Jakarta: Kencana.

Jimly Asshiddiqie. 2013. Menegakkan Etika Penyelenggara Pemilu. Jakarta: Raja Grafindo.

Philipus M. Hadjon. 201. Hukum Administrasi dan Tindak Pidana Korupsi, 2 ed. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hotma P. Sibuea. 2020. Asas Negara Hukum, Peraturan Kebijakan dan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik. Jakarta: Erlangga.

C.S.T. Kansil dan Cristine S.T. Kansil. 2018. Hukum Tata Negara Republik Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Jimly Asshiddiqie. 2014. Hukum Tata Negara dan Pilar-pilar Demokrasi. Jakarta: Sinar Grafika.

Miriam Budiardjo. 2018. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bagir Manan. Wewenang Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Rangka Otonomi Daerah.

Mardiasmo. 2022. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi.

Teguh Prasetyo. 2015. Keadilan Bermartabat Perspektif Teori Hukum. Bandung: Nusa Media.

Achmad Ali. 2015. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Jakarta: Prenada Media Group.

Ahmad Rifai. 2021. Penemuan Hukum oleh Hakim Dalam Perspektif Hukum Progresif. Jakarta: Sinar Grafika.

Sudikno Mertokusumo dan A. Pitlo. 2023. Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum. Jakarta: Citra Aditya Bakti.

Bagir Manan (III). 2017. Kekuasaan Kehakiman Indonesia Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004. Yogyakarta: UII Press.

Johnny Ibrahim. 2016. Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum. Malang: Bayumedia Publishing.

Suharsimi Arikunto. 2017. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Miriam Budiarjo. 1990. Hak Asasi Manusia Dalam Dimensi Global. Jakarta: Jurnal Ilmu Politik.

Jimly Asshiddiqie. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jilid II. Jakarta: Sekjend dan Kepaniteraan MK.

Ismail Sunny. Sistem Pemilihan Umum yang menjamin Hak-hak Demokrasi Warga Negara, dikutip juga dalam Jimly Ashiddiqie.

Sri Suemantri M. 2005. Pelaksanaan Pemilu Indonesia (Menelusuri UU Pemilihan

Partai Politik dan Golkar). dikutib dalam Ni‟matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bintan R. Saragih. 1987. Lembaga Perwakilan dan Pemilihan Umum di Indonesia. Jakarta: Gaya Media Pratama.

C.S.T. Kansil. Tata Kehidupan Bernegara. Jakarta: Pradya Paramita.

Disiplin F. Manao. 2017. Penyalahgunaan Wewenang Pada Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara. Bandung: Kreasi Sahabat Bersama.

W. Riawan Tjandra. 2018. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Sinar Grafika.

Willem Frederik Prins dan R Kosim Adisapoetra. 1978. Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Pradnya Paramita.

Ernst Utrecht. 1990. Pengantar Hukum Administrasi Negara, ed. Moh Saleh Djindang. Jakarta: Ichtiar Baru.

Budi Suhariyanto. 2018. Persinggungan Kewenangan Mengadili Penyalahgunaan Diskresi antara Pengadilan TUN dan Pengadilan Tipikor. Jurnal Hukum dan Peradilan, 7 (2).

Dahlan Thaib. 1993. Implementasi Sistem Ketatanegaraan Menurut UUD 1945. Yogyakarta: Liberty.

Didik Sukriono. 2009. Menggagas Sistem Pemilihan Umum di Indonesia. Jurnal Konstitusi, 2 (1).

Dirk van der Wel, Administratiefrechtelijke nulliteiten (van der Wiel, 1950), dalam M Reza Baihaki dan Alif Fachrul Rachman, Authority of The Honorary Council of General Election Organizers to Address Abuse of Authority of Election Organizers, Majalah Hukum Nasional Volume 53 Nomor 1 Tahun 2023.

Henry Campbell Black. 1990. Black’s Law Dictionary dalam M Reza Baihaki dan Alif Fachrul Rachman, Authority of The Honorary Council of General Election Organizers to Address Abuse of Authority of Election Organizers. Majalah Hukum Nasional, 53 (1) Tahun 2023.

Indriyanto Seno Adji, “Overheidsbeleid’ dan Asas ‘Materiële Wederrechtelijkheid’ dalam Perspektif Tindak Pidana Korupsi di Indonesia,” Indonesian Journal of International Law, 2 (3)

Indriyanto Seno Adji. 2021. Ius Constituendum Penyalahgunaan Wewenang - Diskresi: Tindak Pidana Korupsi atau Tindakan Administratif in Kontrol Yudisial Terhadap Penyalahgunaan Wewenang Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan Pasca UU Cipta Kerja - Penguatan Dan Penegakan Hukum Administrasi Yang Berkeadilan Dalam Semangat Peradilan Yang Agung (Court of Excellence) Webinar Nasional Tiga Dasawarsa Pengadilan Tata Usaha Negara, Hotel Aryaduta, Jakarta, (Mahkamah Agung RI, 2021)

Indroharto. 2014. Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, dalam Paulus Efendie Lotulung, Himpunan Makalah Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Komariah Emong Supardjaja. 1994. Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiil Dalam Pidana Indonesia (Studi Kasus tentang Penerapan dan Perkembangannya dalam Yurisprudensi). Disertasi. Bandung: Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.

M. Lutfi Chakim. 2014. Desain Institusional Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Sebagai Peradilan Etik. Jurnal Konstitusi, 11.

M Reza Baihaki. 2021. Identifikasi Unsur Penyalahgunaan Wewenang dalam Hukum Administrasi dan Hukum Pidana Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi 25/PUU-XIV/2016. Tesis. Jakarta: Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

M Reza Baihaki. 2023. Penilaian Unsur Penyalahgunaan Wewenang (Détournement De Pouvoir) Berdasarkan Putusan Mahkamah konstitusi. Jurnal Konstitusi, 20 (1).

Muhammad Sahlan. 2016. Unsur Menyalahgunakan Kewenangan dalam Tindak Pidana Korupsi sebagai Kompetensi Absolut Peradilan Administrasi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 23 (2).

Nur Basuki Winanrno. 2018. Penyalahgunaan Wewenang dan Tindak Pidana Korupsi. Yogyakarta: Laksbang mediatama.

Philipus M. Hadjon. Tentang Wewenang. Makalah. Surabaya: Universitas Airlangga.

Tengku Erwinsyahbana. 2015. Pelanggaran Kode Etik Dan Sanksi Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Makalah disampaikan pada Rapat Kerja Teknis Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara di Berastagi.

Umar Dani. 2018. Memahami Kedudukan Pengadilan Tata Usaha Negara di Indonesia: Sistem Unity of Jurisdiction Atau Duality of Jurisdiction? Sebuah Studi Tentang Struktur Dan Karakteristiknya. Jurnal Hukum dan Peradilan, 7 (3).

V Ramaswami dan V Ramaswamy. 1961. Detournement De Pouvoir’ In Indian Law, Journal of the Indian Law Institute, 3.

M Reza Baihaki dan Alif Fachrul Rachman. 2023. Authority of The Honorary Council of General Election Organizers to Address Abuse of Authority of Election Organizers. Majalah Hukum Nasional, 53 (1).

Pasal 111 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Ketentuan umum pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD.

Undang-undang No 2 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Peraturan DKPP Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (UU PTUN) pasal 53 ayat (2) Salinan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 25/PUU-XVI/2016.

Salinan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.

DKPP, “Sejarah DKPP” melalui, https://dkpp.go.id/sejarah-dkpp/, diakses pada tanggal 18 Maret 2024, pkl 08.00 WITA.

Downloads

Published

2024-07-10

How to Cite

I Nyoman Sugiarta, I Nyoman Suandika, & Kadek Dedy Suryana. (2024). KEWENANGAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MENGADILI PENYALAHGUNAAN WEWENANG PENYELENGGARAAN PEMILU. Nusantara Hasana Journal, 4(2), 23–42. https://doi.org/10.59003/nhj.v4i2.1171

Most read articles by the same author(s)