KAJIAN TEORITIS GLAUKOMA: DASAR TEORITIS UNTUK PENDEKATAN DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Mutiara Anissa; Yuliza Birman; Naima Lassie

doi:10.59003/nhj.v5i3.1669

Authors

Mutiara Anissa Universitas Baiturrahmah
Yuliza Birman Fakultas kedokteran Universitas Baiturrahmah
Naima Lassie Universitas Baiturrahmah

DOI:

https://doi.org/10.59003/nhj.v5i3.1669

Keywords:

Glaucoma, Intraocular Pressure, Diagnosis, Management

Abstract

Glaucoma is a group of chronic eye diseases characterized by optic nerve damage and increased intraocular pressure (IOP), and is the second leading cause of blindness in the world after cataracts. This article aims to review the basic theories of glaucoma including definition, epidemiology, classification, pathophysiology, clinical manifestations, diagnosis, management, complications, and prognosis. The main management involves IOP-lowering therapy, either medication through eye drops or surgical interventions such as trabeculectomy. Early detection and adherence to therapy are very important in preventing disease progression and reducing the risk of blindness. This review provides a comprehensive theoretical understanding as a basis for optimal glaucoma management.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Sains Riset J, Alfisyahrin N. (2021). Gambaran Variasi Terapi Glaukoma Pada Penderita Glaukoma Di Rsud Meuraxa. J Sains Ris, 11 (2): 288.

Ananda EP. (2016). Hubungan Pengetahuan, Lama Sakit Dan Tekanan Intraokuler Terhadap Kualitas Hidup Penderita Glaukoma. J Berk Epidemiol, 4 (2): 288-300.

Ashan H, Hasan R, Ade Yuli Amelia A, Triola S. (2021). Profil Pasien Glaukoma pada Lansia di Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center Tahun 2021. Sci J, 1 (5): 354-361.

Keye P, Lübke J. (2023). Primary Open Angle Glaucoma. Klin Monbl Augenheilkd. 240 (10): 1221-1235.

Purwanto T, Nurpatonah C, Akhpa RP. (2023). Prevalensi Penderita Glaukoma Sekunder di Klinik Mata Puspa Seruni. J Indones Optom, 2 (2): 32-41.

Adi Nugraha S, Himayani R, Imanto M, Apriliana E, Yusran M. (2022). Faktor Risiko Hipertensi Terhadap Kejadian Glaukoma. J Med, 3 (4): 3007-3013.

Rizki FR, Andika Prahasta. (2020). Penatalaksanaan pada Glaukoma Traumatika Pasca Trauma Tembus Kornea. Molecules, 2 (1): 1-12.

Ciputra DF. (2022). Glaukoma Fakomorfik. Unram Med J, 11 (2): 887-896.

Oftalmologi S, Bhayangkara RS, Info A, History A. (2025). Glaukoma Sekunder pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Katarak Senilis Hipermatur: Laporan Kasus. 8: 3410-3416.

Andy M. (2022). Glaukoma: Klasifikasi, Diagnosis dan Tatalaksana. J Kedokt Nanggroe Med, 5 (1): 46-53.

Hajar S, Emril DR, Fijratullah, Rizkidawati. (2021). Gangguan Neurologis Pada Glaukoma. J Sinaps, 4 (1): 1-12.

Zahra A. (2024). Diagnosis dan Tatalaksana Terkini Glaukoma. J Klin dan Ris Kesehat, 3 (2): 107-120.

Papeo DRP, Suleman AR, Toana K, Suryaningrum C, Nusi I, Dami E. (2023). Pola terapi pengobatan glaukoma di RSUD Hasri Ainun Habibie Kabupaten Gorontalo. J Pharm Sci, 6 (4): 1508-1514.

Hajar S, Emril DR, Fijratullah, Rizkidawati. (2021). Gangguan Neurologis Pada Glaukoma. J Sinaps, 4 (1): 1-12.

Mahendra BI, Gustianty E, Rifada RM. (2022). Karakteristik Klinis Glaukoma Primer Sudut Tertutup Di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Pada Tahun 2020. J Kedokt dan Kesehat, 9 (2): 235-244.

Wirayudha A, Rahmi FL, Prihatningtias R, Maharani. (2019). Perbandingan Keberhasilan Terapi Trabekulektomi pada Glaukoma Primer Sudut Terbuka dan Glaukoma Primer Sudut Tertutup. J Kedokt Diponegoro, 8 (4): 1105-1113.

Knipe H, Ranchod A. (2021). Glaucoma drainage device. Radiopaedia.org.

Sebastian M, Kusumadjaja MA, Sutyawan IWE. (2020). Perubahan tekanan intraokuler pasca ekstraksi lensa pada pasien glaukoma sekunder akibat katarak senilis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Intisari Sains Medis, 11 (2): 745-749.

Amien MI, Yoga RR, Venereologi D, Marvianto D, Ratih OD. (2024). Diagnosis dan Tata Laksana Eritroderma Infeksi Dengue Sekunder: dan Implikasi. 51 (06): 311-315.