KEANEKARAGAMAN LAMUN (SEAGRASS) DI PERAIRAN PANTAI PASIR PUTIH KABUPATEN MANOKWARI, PAPUA BARAT

Authors

  • Balandina Selfina Awom Universitas Papua
  • Selfani Talakua Universitas Papua
  • Philipus Musyeri Universitas Papua
  • Duijesisca Gultom Universitas Papua

DOI:

https://doi.org/10.59003/nhj.v3i6.1025

Keywords:

seagrass, seagrass density, relative density, relative frequency, seagrass diversity, uniformity & dominance

Abstract

Seagrass is a plant that lives in shallow seas with various different types of substrate and seagrass is a type of plant that has flowers, leaves and fruit. Manokwari City is one of the capital cities of West Papua Province which has waters, one of which is Pasir Putih waters. The diversity of seagrass species in this location is not yet well known, for this reason it is necessary to conduct research regarding the diversity of seagrass in the waters of Pasir Putih, Manokwari, West Papua. This research was conducted in July using the quadrant transect method. Based on research results, the types of seagrass found around the waters of white sand beaches consist of 4 types, namely Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, Halodule pinifolia and Syringodium isoetofolium. The highest density of seagrass species is the Syringodium isoetifolium type with a value of 958 stands/m2, the highest relative density is the Syringodium isoetifolium seagrass type with a density percentage of 54%. The highest relative frequency is the seagrass species Halophila ovalis with a percentage of 34%. The level of diversity of seagrass species in transect I is in the medium group and in transects II and III is in the low group. The highest uniformity index value in transect I was 0.82 and the dominance index can be concluded that there is no type of seagrass that dominates the community.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi, W. 2007. Komposisi dan Kelimpahan Larva dan Juvenil ikan yang Berasosiasi dengan Tingkat Kerapatan Lamun yang Berbeda di Pulau Panjang Jepara. Jurnal Sumberdaya Perairan. (1). Edisi

Ahmad, H., Sahami, F. M., & Panigoro, C. (2017).Komposisi dan Keanekaragaman Lamun di Desa Lamun Composition and diversity of seagrass in Lamu Village. The NIKe Journal, 5(4).

Anwar, C., & Karlina, I. (2015). Bioekologi bulu babi (Echinoidea) di perairan laut teluk dalam desa malang rapat kecamatan gunung kijang Kabupaten Bintan. Jurnal Kelautan. Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan danPerikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Bialangi, M. S. (2005). Komperasi Keanekaragaman dan Pola Distribusi Mangrove pada Kawasan Pantai Berawa dan Tidak Berawa Kabupaten Pohuwato Gorontalo (Doctoral dissertation, Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP MALANG).

Chute, A.S & J.T. Turner. 2001. Plankton Studies in Buzzards Bay Massachusetts, USA.V.Ichtyoplankton. 1987 to 1993. Mar Ecol, Prog, Ser, 224: 45-54.

Collier, CJ, & Waycott, M. (2014). Temperatur yang ekstrim mengurangi pertumbuhan lamun dan menyebabkan kematian. Buletin pencemaran laut , 83 (2), 483-490.

Dahuri, R. (2001). Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. (No Title).

Dahuri, R. (2003). Keanekaragaman hayati laut: aset pembangunan berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.

Fajarwati, S. D., Setianingsih, A. I., & Muzani, M. (2015). Analisis kondisi lamun (seagrass) di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, 13(1), 22-32.

Fredriksen, S., De Backer, A., Boström, C., & Christie, H. (2010). Infauna from Zostera marina L. meadows in Norway. Differences in vegetated and unvegetated areas. Marine biology research, 6(2), 189-200.

Gosari, B.A.J. dan Haris, A. (2012). Studi Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di Kepulauan Spermonde.Torani. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, 22(3), 156-162

Hasanuddin, R. (2013). Hubungan Antara Kerapatan Dan Morfometrik Lamun Enhalus Acoroides Dengan Substrat Dan Nutrien Di Pulau Sarappo Lompo Kab. Pangkep. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Izuan, M., Viruly, L., & Said, T. (2014). Kajian kerapatan lamun terhadap kepadatan siput gonggong (Strombus epidromis) di Pulau Dompak. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.

Jesajas D., Krisson E., Raunsay.,Aisoi L.E dan Dimara L. (2016). Analisis Jenis-Jenis Lamun (Seagrass) di Perairan Kampung Yendidori Kabupaten Biak Numfor. Novae Guinea Jurnal Biologi ISSN.2086- 1516 Vol.8 (2). Hal 1-8

Kiswara, W. (2004). Inventarisasi Dan Evaluasi Sumberdaya Pesisir: Struktur Komunitas Padang Lamun Di Teluk Banten. Makalah Kongres Biologi Indonesia XV. Jakarta, Indonesia.

Kuo, J. (2007). Lamun monoecious baru dari Halophila sulawesii (Hydrocharitaceae) dari Indonesia. Botani Perairan , 87 (2), 171-175.

Kuriandewa, T. E. (2009). Tinjauan tentang lamun di Indonesia. Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun: Peran Ekosistem Lamun dalam Produktivitas Hayati dan Meregulasi Perubahan Iklim. Jakarta, 18.

Muhammad, S. H., Alwi, D., & Fang, M. (2021). Komposisi dan Keanekaragaman Jenis Lamun di Perairan Desa Mandiri Kabupaten Pulau Morotai. Aurelia Journal, 3(1), 73-81.

Nainggolan, P. (2011). Distribusi spasial dan pengelolaan lamun (seagrass) di teluk bakau, kepulauan Riau. Skripsi, IPB. Bogor, 14, 243-253.

Piranto, D., Riyantini, I., Agung, M. U. K., & Prihadi, D. J. (2019). Karakteristik sedimen dan pengaruhnya terhadap kelimpahan gastropoda pada ekosistem mangrove di Pulau Pramuka. Jurnal Perikanan Kelautan, 10(1).

Rahmawati, S, Irawan, A, Supriyadi, I.H., Azkab, M.H. 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI., 14430. 21 hal.

Short, FT, & Coles, RG (2001). Pengukuran parameter fisik pada habitat lamun. Metode Penelitian Lamun Global , 325.

Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut. Pendekatan Ekologis, Sosial Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Brilian Internasional. Surabaya. 412 hlm.

Walo, M. Y., Sondak, C. F., Paransa, D. S. A. J., Kusen, J. D., Schaduw, J. N., Wagey, B. T., & Rangan, J. K. (2022). KONDISI PADANG LAMUN DI SEKITAR PERAIRAN MOKUPA KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 10(3), 170-182.

Wood, E. F., Zieman, J. C., & Odum, W. E. (1969). Influence of sea grasses on the productivity of coastal lagoons. Universidad Nacional Autonoma De Mexico.

Downloads

Published

2023-11-07

How to Cite

Balandina Selfina Awom, Selfani Talakua, Philipus Musyeri, & Duijesisca Gultom. (2023). KEANEKARAGAMAN LAMUN (SEAGRASS) DI PERAIRAN PANTAI PASIR PUTIH KABUPATEN MANOKWARI, PAPUA BARAT. Nusantara Hasana Journal, 3(6), 133–143. https://doi.org/10.59003/nhj.v3i6.1025