ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENERBITAN AKTA JUAL BELI TANAH DI KABUPATEN JEMBRANA PADA KANTOR NOTARIS/PPAT I KOMANG DIVO MAHAYAKTI HERIADI,S.H.,M.KN
DOI:
https://doi.org/10.59003/nhj.v3i6.1009Keywords:
issuance of land sale and purchase deed, Jembrana districtAbstract
Preparatory Stages for Making a Deed: Transfer of land rights as specified in article 1320 of the Civil Code. Preparation and Signing of the Deed by presenting the parties, two or more witnesses, the Approval Witness, and the PPAT reading the Sale and Purchase Deed in front of the parties. Registration of Transfer of Rights is regulated in Article 98 PMNA/Head of BPN No. 3 of 1997 concerning implementing provisions of Government Regulation Number 24 of 1997 concerning Land Registration. Apart from the provisions of Article 98 PMNA/Head of BPN No. 3 of 1997, buying and selling regarding use rights must also follow the provisions of Article 43 of the Basic Agrarian Law (UUPA). Issuance of Land Sale and Purchase Deed: has a legal basis in Article 5 UUPA which states that the applicable agrarian law is customary law. Government Regulation no. 24 of 1997 that the Deed of Sale and Purchase is an important document, Government Regulation Article 37 paragraph (1) states that land ownership will only be recognized by the state if a Deed of Sale and Purchase is issued by PPAT. PPAT fees in Article 32 paragraph (1) PP 24/2016, do not require either party to pay, everything is according to the agreement of both parties. Issuance of a Deed of Sale and Purchase, 2 original copies must be made, one kept by the PPAT and the other at the Land Office for registration of transfer of name. The seller and buyer receive a copy of the deed from PPAT. Obstacles faced by PPAT in issuing the Deed of Sale and Purchase: Internal factors, namely the technical aspect (implementation) and the bookkeeping aspect. External factors, namely many transfers of land rights are carried out privately, the public lacks knowledge about the importance of registering transfers of land rights, and the process costs up to the end are relatively expensive. The obstacle is that many people in rural areas register the transfer of their land rights through the Village Head.
Downloads
References
Adjie, Habib. meneropong khazanah Notaris & PPAT Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2009.
Amiruddin dan Zaenal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003.
Asshiddiqie Jimliy dan Ali Safaat. teori hans kelsen tentang hukum. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan kepaniteraan mahkamah konstitusi republic Indonesia, 2006.
Akur Nurasa dan Dian Aries Mujiburohman. 2020. Tuntunan Pembuatan akta Tanah.
Adrian Sutedi, 2010, Peralihan Hak Atas Tanah Dan Pendaftarannya, Edisi 1, Cetakan keempat Jakarta: Sinar Grafika.
Effendi Perangin, 1987, Praktek Jual Beli Tanah, Jakarta: Rajawali Pers.
Fuadi, Munir. Perbuatan Melawan Hukum pendekatan Kontemporer. Bandung: Citra aditya bakti, 2010.
Harahap, Yahya. Hukum Acara Perdata, Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika, 2005.
Harsono Boedi, 2002, Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta.
Harsono Boedi, 2003. Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya. jakarta: djambatan, dikutip dalam Urip Susanto, Pendaftaran Dan Peralihan Hak Atas Tanah jakarta: kencana, 2011.
HR, Ridwan. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan :1996.
Johnny Ibrahim, 2006, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum, Bayumedia Publishing, Maalang.
John Salindeho, 2012, Masalah Tanah Dalam Pembangunan. Jakarta: Sinar Grafika.
Muhammad Yamin, 1982, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonseia, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyadi, Kartini dan gunawan widjaja, perikatan yang lahir dari perjanjian.Jakarta:Rajawali Pers, 2010.
O. Notohamidjojo, 1970, Makna Negara Hukum, Jakarta: Badan Penerbit Kristen.
Patton, George Whitecross. a text book jurisprudence. oxford: at the clarenson press,1953. dikutip dalam Achmad Ali dan Wiwie Heryani: asas-asas hukumpembuktian perdata. Jakarta: Kecana 2012.
Padmo Wahyono, 1984, Guru Pinandita, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat- Sebuah Studi Tentang Prinsip- prinsipnya, Penanganannya Oleh Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan Umum Dan Pembentukan Peradilan Administrasi Negara, Surabaya: Bina Ilmu.
Salim HS. pengantar hukum perdata tertulis. Jakarta:Sinar Grafika, 2013.
Susanto, Urip. Pendaftaran Dan Peralihan Hak Atas Tanah. jakarta:kencana, 2011.
Soedharyo Soimin, 2004, Status Hak Dan Pembebasan Tanah, Jakarta: Sinar Grafika.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pebdaftran tanah.
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Adminitrasi Pemerintahan.
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Pengadilan Tata Usaha Negara
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman republik Indonesia.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
Republik Indonesia. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 1998.
Republik Indonesia, Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Peraturan kepala Badan Pertanahan Nasional (Perkaban) No. 08 Tahun 2012 tentang pendaftaran tanah
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
Andy Hartanto, 2014, Hukum Pertanahan, Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, Surabaya: Justisia.
Baharudin. 2016. “Kewenangan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dalam Proses Jual Beli Tanah”. Jurnal Keadilan Progresif, Vol. 5 No.1, Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung.
Syania Ubaidi, 2021, Perlindungan Hukum Perjanjian Pengikatan Jual Beli Di Bawah Tangan Terhadap Tanah Yang Terkena Pelebaran Jalan, Jurnal, Vol 8 No 6.
Nastasya Shinta Devi, 2016, Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Yang Akta Jual Belinya Diakui Cacat Oleh Pihak Notaris, Jurnal Privat Law Vol.7 No.1.
Hendry Dwicahyo Wanda dan Rusdianto Sesung. 2018. Prinsip Kehati-Hatian Pejabat Pembuat Akta Tanah Dalam Pengurusan Peralihan Tanah Letter C. Jurnal. Surabaya. Universitas Narotama Suarabaya.
https://www.rumah.com/panduan-properti/akta-di-bawah-tangan-57234
Erza Putri, Peran PPAT Dalam Peralihan Hak Atas Tanah, http://erzaputri.blogspot.com.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 I Komang Luki Nanda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
NHJ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Articles in this journal are Open Access articles published under the Creative Commons CC BY-NC-SA License This license permits use, distribution and reproduction in any medium for non-commercial purposes only, provided the original work and source is properly cited.
Any derivative of the original must be distributed under the same license as the original.